Radarpasundan || Jakarta
Sejumlah 9 Klien Bapas Kelas I Jakarta Barat menerima bantuan usaha berupa pom bensin mini, mesin jahit, gerobak jualan, dan kursi roda dari Liga Muslim Dunia (Muslim World League) dalam kolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI sebagai langkah awal kemandirian usaha.
Klien pemasyarakatan menjadi salah satu kelompok penerima bantuan dalam Program Pemberdayaan Anak Yatim dan Keluarga Dhuafa yang terselenggara di Balai Sudirman, Jl. Dr. Saharjo No.286, Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat, 5 Desember 2025. Sebanyak 9 orang klien hadir didampingi Kepala Bapas Jakarta Barat, Sri Susilarti beserta pejabat struktural dan Pembimbing Kemasyarakatan, menerima bantuan alat usaha seperti pom bensin mini untuk usaha eceran, mesin jahit untuk bidang konveksi, serta gerobak untuk usaha makanan dan fried chicken.
Bantuan kursi roda khusus diberikan kepada klien penyandang disabilitas untuk mendukung mobilitas sehari-hari. Penyerahan simbolis dilakukan oleh Mohammad Said Al Ghamdi dan Eman Hussein Falemban selaku utusan Wakil Sekretaris Jenderal Rabitha Al Alam Al Islami, disaksikan Kepala Bapas Ibu Sri Susilarti, Kasubsi BKD Oki Tri Widyastuti, dan Pembimbing Kemasyarakatan Klien Yudistira.
Acara diawali dengan pembukaan, Indonesia Raya, tari Aceh, serta sambutan Ketua Panitia sebagai wujud sinergi kemanusiaan yang memperkuat reintegrasi sosial klien. Kolaborasi ini membuka peluang usaha mandiri bagi kaum dhuafa, fakir miskin, penyandang disabilitas, serta klien pemasyarakatan untuk mengurangi risiko residivisme dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bapas Jakarta Barat, Sri Susilarti, menyampaikan harapannya terhadap keberlanjutan program ini. “Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Liga Muslim Dunia dan Kemnaker. Bantuan ini bukan hanya alat usaha, tetapi juga harapan baru bagi klien untuk bangkit dan mandiri. Kami berharap para klien dapat memanfaatkannya secara maksimal demi masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Salah satu klien penerima bantuan, Diana, turut menyampaikan rasa harunya. “Saya sangat bersyukur mendapatkan bantuan ini. Rasanya seperti diberi kesempatan kedua untuk memulai hidup yang lebih baik. Dengan bantuan mesin jahit ini, saya ingin kembali bekerja, membantu keluarga, dan tidak mengecewakan orang-orang yang sudah percaya pada saya,” ungkapnya.
Penerima bantuan pom bensin mini, Maryanah, juga menyampaikan komitmennya untuk memulai usaha. “Alhamdulillah saya mendapatkan pom mini ini. InsyaAllah saya akan memulai usaha kecil-kecilan di rumah. Semoga bisa jadi jalan rezeki baru untuk keluarga saya dan membuat saya lebih mandiri,” tuturnya penuh harap.
Melalui dukungan ini, klien Bapas diharapkan semakin termotivasi untuk membangun usaha, memperbaiki kesejahteraan keluarga, serta menekan risiko pengulangan tindak pidana. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa sinergi antara lembaga pemerintah dan mitra masyarakat mampu melahirkan peluang baru bagi pemulihan sosial dan kemandirian klien.
